Carolina Panthers
Carolina Panthers

Minggu, 20 Maret 2016



Omah Kayu



 Omah kayu sebenarnya adalah penginapan dengan konsep mirip rumah pohon. Dengar-dengar sih harga menginap di sini per malamnya sekitar Rp.250.000-Rp.300.000, tapi bagi kamu yang cuma ingin merasakan sensasi duduk-duduk santai bisa kok dengan membayar tiket masuk sebesar Rp.5.000. Terus apa yang menarik dari Omah Kayu ini?
Di sini pengunjung bisa melihat pemandangan area persawahan dari ketinggian. Semilir angin khas Kota Malang menambah nilai kenikmatan nongkrong di rumah kayu tersebut. Rumah kayu ini berada di Kota Batu Malang.

Ada destinasi wisata lokal yang unik dan sensasional. Anda dapat menikmati pemandangan indah sambil menginap di hotel “Omah Kayu” yang menempel di atas pohon. Ah yang benar?
View alam bebas 1.000 meter di atas permukaan laut itu terdapat di kota Batu Malang Jawa Timur. Lokasinya berada di sekitar wisata olahraga paralayang, tepatnya di Gunung Banyak, dekat Kota Batu Malang.
 

Dari Kota Malang menuju lokasi, jaraknya sekitar 25 km. Dalam waktu sekitar 35 menit, Anda dapat mencapai lokasi dengan kendaraan roda empat atau roda dua.
Jika Anda masuk dari arah Surabaya melewati jalur pegunungan Batu yang berkelok-kelok, maka Anda dapat langsung menuju ke lokasi sebelum melewati alun-alun kota Batu.
Menikmati keindahan alam bebas banyak cara, salah satunya dengan berwisata di rumah pohon, sambil “leyeh-leyeh” menikmati keindahahan ciptaan Tuhan. Bahkan, pengunjung bisa menjajal olahraga paralayang yang lokasinya tidak berjauhan.
Pegunungan itu ditumbuhi oleh pohon pinus, suasananya sejuk dan indah. Selain indah, juga cukup seru dan menantang, karena dapat dilihat dari atas bukit sambil menginap di atas pohon.
Pada malam hari, gemerlap suasana kota Batu dan sekitarnya dapat dinikmati dengan mata telanjang. Menurut Antonius, harga tiket masuk area wisata “Omah Kayu” sangat murah, hanya Rp 5.000.


Gundaling's Hill

 Bagusnya Bukit Gundaling

Bukit Gundaling adalah salah satu tempat wisata di Sumatera Utara yang berlokasi sekitar 60 KM dari kota Medan. Berada di pinggir kota Berastagi, Bukit Gundaling berada di ketinggian lebih dari 1,500 meter di atas permukaan laut. Apabila anda pernah pergi ke tempat wisata di Puncak, anda akan cepat terbiasa dengan suasana di Bukit Gundaling karena suasananya serupa dengan puncak. Yang unik dari Bukit Gundaling adalah kita dapat melihat pemandangan 2 gunung berapi di puncak Bukit Gundaling.



Gundaling adalah salah satu obyek wisata yang ada di Berastagi, yang berjarak kurang lebih 3 km dari pusat kota Brastagi. Tempat ini merupakan salah satu dari beberapa objek wisata yang melengkapi keindahan kota Berastagi yang ada di Sumatera Utara, dan tempat ini juga sangatlah nyaman sebagai tempat rekreasi keluarga dengan memiliki ketinggian 1575 meter dari permukaan laut, pengunjung dapat menikmati panorama gunung berapi Sibayak dan Sinabung.
Lokasi wisata Gundaling ini sudah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda sebagai tempat rekreasi yang mengasyikan. asal mula kenapa dinamakan "Gundaling", menurut cerita masyarakat setempat, dahulu seorang tentara Negara asing kehilangan sebuah senjata kesayangannya disebuah bukit. Yang pada akhirnya tentara asing tersebut menuliskan sebuah kalimat “Gun Darling” dipuncak bukit tersebut sebagai bentuk ungkapan kesedihannya. Percaya atau tidak, namun begitulah sedikit cerita yang pada akhirnya bukit tersebut dinamakan “Gundaling”. Kini Gundaling dikenal sebagai kota Markisa dan Jeruk Manis di Brastagi yang merupakan daerah yang sejuk serta memiliki hamparan perladangan pertanian yang indah, luas dan hijau.


Sebelum menuju bukit Gundaling, tidak ada salahnya kalau pengunjung ingin singgah sejenak di pasar buah yang berada di Berastagi untuk mencicipi segelas air Tebu yang segar. Tebu yang berasal dari pertanian penduduk setempat ini memiliki warna merah kehitam-hitaman serta memiliki rasa yang sangat manis dan segar.Sebelum menuju puncak bukit Gundaling, para pengunjung juga dikenakan biaya retribusi yang dipungut oleh pihak pemerintah daerah setempat dipintu loket masuk menuju bukit Gundaling. Berjalan kaki sambil menyusuri puncak bukit Gundaling yang di tumbuhi pohon pinus akan menjadi sensasi tersendiri dan menyenangkan bagi para pengunjung karena pengunjung dapat menikmati udara yang begitu sejuk dan menyegarkan, tidak hanya pohon pinus saja, di sini juga terdapat taman yang banyak ditumbuhi oleh bunga-bunga yang indah serta patung-patung manusia yang mengenakan pakaian adat khas suku Batak Karo. Naah.... Ada lagi ni yang tak kalah seru dan menyenangkan, yaitu menikmati sensasi menunggang Kuda dan Delman untuk mengelilingi bukit Gundaling. Kalau Tertarik menunggangi kuda tersebut pengunjung dapat menyewanya pada penduduk setempat yang memang menyediakan jasa tersebut, dan pengunjung juga tidak perlu khawatir karena pemilik kuda akan terus berada menuntun kita mengelilingi bukit tersebut.


Taman Bougenville

Yuk mampir!

Taman Bukit Bougenville
Merupakan taman bunga yang terletak di sebelah selatan, tepatnya di Desa Sijangkung dan berjarak ± 6 km dari kota Singkawang. Posisinya terletak di kaki bukit berlatar belakang Gunung Pasi dan dikelilingi areal hutan dan perkebunan. Taman ini memiliki luas 1,5 ha, walaupun bunga Bougenville yang menjadi tampilan utama, namun terdapat pula beragam bunga-bunga lainnya dan penataan taman yang asri untuk dapat dinikmati keluarga dan muda-mudi. Fasilitas yang disediakan untuk pengunjung relatif telah memberikan kesan “kenyamanan” untuk dinikmati, mulai dari sarana publik seperti tempat parkir, musholla, pondok-pondok tempat bersantai, rest room, cafetaria, kolam renang mini untuk anak-anak hingga hutan homogen yang dinamakan “Area Super Sejuk” dan dapat digunakan untuk area fotografi pengantin, alam dan sebagainya. Dilengkapi keramahan yang menyapa anda dari tiap ruang hingga sajian menu sesuai selera. Datang dan biarkan mata serta jiwa anda menikmati indahnya panorama alam di Taman Bukit Bougenville.




Sesuai dengan namanya Taman Bukit Bougenville sejatinya adalah taman bunga. Di dominasi oleh bunga Bougenville (Bougenvillea Spectabilis), taman ini juga disesain sealami mungkin untuk menghadirkan nuansa sejuk dan asri.
Saat anda berkunjung ke taman ini anda akan disambut dengan keindahan bunga-bunga warna warni nan indah serta berbagai tanaman hias lainnya seperti Anggrek-angrek khas Kalimantan seperti Anggrek Hitam Kalimantan, beragam jenis Nephentes atau Kantung Semar, Anggrek Kuping Gajah, Anthurium, Aglonema serta jenis-jenis flora lainnya. Ada lebih dari 46 jenis Bougenville tumbuh dan dikembangkan di taman ini.
Fakta bahwa getah pohon gaharu sangat tinggi nilainya serta daunnya yang rimbun menjadikan suasanya terasa sejuk bahkan saat matahari sangat panas. Banyak dari pengunjung yang terpesona dengan keindahan Taman Bukit Bougenvile dan menjadikannya spot untuk mengabadikan momen-momen indah mereka. Tak hanya sampai disitu, terdapat juga danau buatan ditaman ini, dimana anda dan keluarga dapat merasakan sensasi berpetualangan dengan menggunakan perahu kecil atau kano diantara pohon-pohon yang tumbuh subur di tengah danau. Sangat menyenangkan bukan.
Salah satu kelebihan taman ini adalah lokasinya yang sangat strategis, berlokasi di lembah dan  menghadap ke Gunung Passi serta dikelilingi alam pedesaan yang asri. Tak lupa, disediakan juga track untuk pejalan kaki sehingga anda yang gemar berpetualang dapat merasakan suasana hutan yang menghadirkan sensasi tersendiri.
Taman ini disempurnakan dengan kebun buahnya, seolah tak ingin melupakan kekayaan alam Kalimantan, kebun buah ini juga dipenuhi dengan berbagai jenis buah-buah yang banyak tumbuh subur di Kalimantan seperti buah durian, rambutan, alpukat, belimbing dan lain-lain.

Ditaman seluas 1,5 hektar ini Bougenville yang tumbuh subur dan menjadi pemandangan super cerah yang kontras dengan hijaunya alam sekitar ternyata menyimpan banyak pelajaran. Warna-warna cerah Bougenville nyatanya bukan berasal dari kelopak bunga melainkan berasal dari daun pelindung bunga Bougenville yang disebut Selundang Bunga.
Satu hal yang menjadi ciri dari bunga Bougenville adalah saat bunganya mulai bermekaran, pada saat itulah Bougenville merontokkan daunnya sebagai pertanda bahwa bunga Bougenville sudah mekar.
Mungkin ada sebagian dari kita yang bertanya-tanya mengapa di Indonesia bunga ini sering disebut bunga kertas? Ternyata saat Bougenville sedang berkembang selundang bunganya akan berbentuk kuncup dan menutupi seluruh bagian bunga. Selundang bunga yang sangat tipis bagaikan kertas inilah yang menjadikan Bougenville banyak dikenal sebagai Bunga Kertas oleh masyarakat indonesia.
Sementara nama Bougenville diberikan oleh seorang ahli botani bernama Philibert Commercon yang berasal dari Prancis.

Lokasi
Taman Bukit Bougenville terletak di Desa Sijangkung, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Berjarak hanya lebih kurang 6 Kilometer dari pusat kota Singkawang. Untuk menjangkau daerah ini anda hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit.

Akses
Jika anda memilih perjalanan udara dengan tujuan Pontianak atau bandara Supadio. Dari  bandara anda dapat menggunakan kendaraan darat sebagai transportasi menuju kota singkawang dengan jarak tempuh sekitar 3 jam perjalanan. Selanjutnya dari kota singkawang anda dapat langsung menuju Taman Bunga Bougenville yang berjarak kurang lebih 6 kilometer dengan waktu tempuh 15 menit.

Jogja's City

Mampir di Jogja? yuk Mampir Di Puncak Kasokara!




Fenomena eksokarst Pegunungan Sewu ratusan tahun silam menyisakan eksotisme bentang alam di Gunungkidul Jogja. Deretan conical hills diikuti jalanan naik turun yang kini kami lewati menuju salah satu wisata di kabupaten paling timur di Jogja ini adalah buktinya. Berkendara 2 jam lamanya ternyata belum bisa membawa YogYES sampai ke tempat wisata tujuan. Kami diharuskan trekking sekitar 2 km dengan medan yang cukup melelahkan untuk menuju tempat wisata yang namanya kondang di kalangan anak muda ini.

Ladang-ladang penduduk adalah pemandangan awal yang menemani kami di awal trekking, hingga kami sampai di sebuah padang rumput yang lumayan luas. Sebuah mitos tentang tanah yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar menjadi cerita di balik papan bertuliskan larangan mendirikan bangunan di padang rumput yang disebut Lemah Sangar ini. Trekking berlanjut hingga kami sampai di Pantai Ngrumput. Dari pantai pasir putih yang yang ditumbuhi rumput di beberapa sudutnya ini, tempat tujuan kami sudah terlihat. Tepat di timur pantai dengan bendera sebagai tandanya.
Tangga curam dari batuan karst dengan tumbuhan pandan laut (Pandanus odorifer) rimbun di kiri kanannya mengantarkan kami ke Puncak Kosakora, dataran paling tinggi di bukit yang dulunya disebut Bukit Ngrumput oleh masyarakat Tanjungsari. Semenjak seorang traveller yang tak sengaja singgah menjulukinya Kosakora, ia pun menjadi primadona wisata baru yang tak pernah sepi pengunjung.
Puncak Kosakora adalah hasil fenomena eksokarst lain di Gunungkidul. Sebuah bukit karst yang berada dalam satu garis dengan deretan pantai-pantai cantik Gunungkidul. Pantai Ngrumput, Pantai Drini, Pantai Watu Kodok, Pantai Sepanjang, Pantai Kukup bahkan Mercusuar Pantai Baron yang jauh di barat pun dapat terlihat dari bukit yang berketinggian sekitar 50 mdpl ini. Bukit yang dulunya sunyi itu, kini menjadi buah bibir banyak orang yang ingin menikmati keindahan panoramanya atau sekedar ingin selfie dengan background landscape pantai selatan dari ketinggian, seolah selfie di savana Kenawa.
Teriknya matahari siang itu tak membuat para remaja dan anak-anak muda yang mengunjungi Puncak Kosakora mengurungkan diri untuk mengambil potret diri. Mereka asyik saja berpose di depan kamera tak jauh dari papan kayu sederhana bertuliskan Puncak Kosakora. Tak ingin perjalanan jauh ini sia-sia, kami pun ikut ber-groufie ria. Namun hanya beberapa jepretan kamera dan kami pun menyerah, tak tahan dengan panasnya.
Jika ingin berkunjung ke Puncak Kosakora, YogYES sarankan datang di pagi atau sore hari, saat sinar matahari tak begitu menyengat. Atau, jika ingin menikmati keindahan sunset dan sunrise bisa juga camping di Puncak Kosakora. Di tempat ini telah tersedia persewaan tenda dome untuk menginap tanpa harus membawa sendiri dari rumah. Cukup mengeluarkan uang Rp 60.000 untuk tenda kecil atau Rp 100.000 untuk tenda besar.
Terlanjur datang di saat matahari sedang garang dan tak ada rencana untuk bermalam, kami pun hanya memilih berteduh di gubuk bambu. Melepas lelah sambil menikmati pemandangan samudera luas yang hilang dalam batas cakrawala, mengagumi luasnya ciptaan Tuhan.

Kosakora merupakan nama salah satu bukit karang yang ada di tepi pantai Gunungkidul. Di puncak Bukit Kosakora terdapat hamparan rumput luas dan pemandangan laut lepas. Kini Puncak Kosakora menjadi salah satu spot foto selfie paling ngehits di kalangan anak muda Yogyakarta.
Mendengar nama Kosakora mungkin ingatan kita akan melayang ke negara Jepang. Ya, sepintas dengar nama ini memang seperti kata dalam bahasa Jepang. Namun percayalah, Kosakora adalah nama yang disematkan pada puncak tertinggi kawasan perbukitan di sekitar Pantai Drini dan Pantai Ngrumput, Gunungkidul.
Kosakora menjadi tempat yang menarik karena di puncak bukit tersebut ditumbuhi rumput laksana permadani hijau yang cukup luas. Saat rumput-rumput tersebut berbunga, aneka kupu juga akan berterbangan di Puncak Kosakora. Sesaat kita akan merasa seperti di bukit Teletubbies. Namun pesona Kosakora bukan hanya pada tanah lapang berumput yang indah, melainkan pada pemandangan eksotis yang bisa disaksikan dari ketinggian.
Dari puncak Bukit Kosakora wisatawan bisa menyaksikan laut lepas. Birunya air laut berpadu dengan birunya langit membetuk garis horizon nan indah. Jajaran perbukitan dan pantai-pantai cantik di sepanjang pesisir Gunungkidul pun bisa terlihat. Tak heran jika akhirnya tempat ini berkembang menjadi spot hunting foto maupun spot selfie paling ngehits di kalangan anak muda.

Lokasi dan Akses

Puncak Kosakora terletak di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, tepatnya di kawasan sebelah timur Pantai Drini. Wisatawan yang ingin berkunjung ke Kosakora dapat memarkir kendaraan di areal parkir Pantai Drini lantas dilanjutkan dengan trekking kurang lebih 2 km mendaki bukit karst. Bagi wisatawan yang ingin berkemah bisa menyewa tenda yang disediakan oleh pengelola.

Tips Berwisata ke Puncak Kosakora

Bagi para pejalan yang ingin berkunjung ke Kosakora, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti supaya perjalanan wisata Anda menjadi lebih menyenangkan.

 Gimana informasinya? Pasti Puas kan kalau Berlibur ke sana?

Bandung's Time


Hai? Balik lagi yuk sama Keindahan Kota Bandung!

Curug Dago Keindahan Tersembunyi di Bandung - Curug Dago merupakan sebuah objek wisata Air terjun di bandung yang memiliki ketinggian air sekitar 12 m saja dan berada pada ketinggian sekitar 800 meter diatas permukaan laut. Terbentuknya curug ini berasal dari aliran sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya dan memasuki kota Bandung.



Karena lokasinya bisa dikatakan tersembunyi, dan berada di daerah Bukit Dago yang masih termasuk dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Bandung, dan kurangnya promosi wisata membuat curug ini semakin sedikit pengunjungnya. Walaupun demikian wisata Curug Dago menyimpan jejak sejarah dari Kerajaan Thailand. Tidak jauh dari air terjun, terdapat dua buah prasasti batu tulis bekas peninggalan sejarah pada tahun 1818 M.  Menurut penafsiran dari para ahli sejarah, dua prasasti tersebut merupakan peninggalan dari Raja Rama V  atau Raja Chulalonkorn dan Raja Rama VII atau Pradjathipok Pharaminthara yang berasal dari dinasti Chakri dan pernah berkunjung ke Curug Dago.

Saat ini keadaan wisata Curug Dago sudah banyak mengalami perubahan, salah satunya adalah kondisi air sungainya yang keruh dan berwarna kecoklatan dan juga sudah mulai banyak sampah yang mengotori aliran sungai. Hal ini terjadi karena sudah banyaknya pemukiman yang terdapat diatas Curug serta semakin banyaknya pabrik-pabrik pengolahan yang menyebabkan hutan yang dahulunya berfungsi sebagai pelindung ekosistim alam semakin lama semakin tergerus.

Lokasi Curug Dago :

Curug Dago terletak di Desa Dago, Kec. Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia. Terletak sekitar 8 km dari pusat kota Bandung menuju arah utara. Untuk Anda yang ingin menuju kawasan wisata ke Curug Dago ada dua jalan alternatif yang dapat Anda tempuh. Dapat melewati jalan di seberang Terminal dago atau melewati Taman Budaya Ganesha Dago atau Dago Tea House yang berada di Jl, Ir. Djuanda.  Pada kedua jalan tersebut Anda hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua atau dengan berjalan kaki.

Jika Anda mengambil rute dari Terminal Dago, kemudian masuk ke jalan setapak yang berukuran satu meter, setelah Anda menempuh waktu kira-kira sekitar setengah km dari jalan besar. Kondisi jalannya sudah dibeton dan cukup rapi sehingga akan lebih terasa nyaman untuk dilewati. Untuk Anda yang membawa kendaraan sendiri bisa memarkirnya di pelataran parkir Taman Budaya dan kemudian Anda masih harus melewati jalan setapak dengan anak tangga menurun yang cukup curam.

Seratus meter sebelum sampai di curug, Anda akan menemui plang nama curug yang tulisannya sudah mulai terkelupas di sana sini. Tidak jauh dari plang tersebut ada sebuah pelataran yang cukup luas untuk parkir motor. Dari parkiran ini terdapat sebuah jembatan membentang di Sungai Cikapundun dan menghubungkan sisi kiri dan kanan jeram yang berbatu hitam terbuat dari batuan andesit, itu merupakan bagian atas dari Curug Dago.

Untuk dapat mencapai dasar curug perjalanan masih diteruskan hanya dengan berjalan kaki melewati turunan anak tangga yang terbuat dari beton lagi yang lebih curam dan licin dari sebelumnya dengan pagar yang sudah tidak utuh lagi dan besi pegangannya pun tidak ada. Setelah Anda menuruni anak tangga tersebut sekitar 100 m lagi maka Anda akan sampai di lokasi curug berada.

Pada sekitar kawasan curug ini ada sebuah warung dan juga dua bangunan yang berfungsi sebagai tempat beristirahat. Tempat duduk yang terbuat dari beton juga sudah disiapkan di taman tersebut. Sayangnya jika Anda ingin mencapai curug ini tidak akan menjumpai papan petunjuk, sehingga Anda harus banyak bertanya pada penduduk sekitar Curug.



Kelebihan Curug Dago

Curug Dago berada pada ketinggian sekitar 800 meter diatas permukaan laut (dpl). Tingginya mencapai 30 meter. Konon, selain pengunjung bisa menikmati panorama keindahan curug dan alam di sekitarnya, juga bisa melacak jejak-jejak KerajaanThailand. Karena tak jauh bdari lokasi air terjun ada dua prasasti yang sarat dengan nilai sejarah peninggalan tahun 1818 M.

Kedua prasasti itu, kata ahli sejarah, merupakan peninggalan Raja Rama V dan Raja Rama VII yang pernah berkunjung ke Curug Dago. Untuk mencapai lokasi ini, bisa ditempuh berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan roda dua dari PLTA Bengkok. Setelah mencapai PLTA Bengkok, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan sisi kiri dan kanan jeram berbatu hitam. Suara gemuruhnya air terjun sudah bisa terdengar dari jarak kira-kira 200 meter.

Lebatnya dedaunan pohon yang menyelimuti hutan dan curug tersebut membuat sinar matahari sukar menembus ke dalam. Hanya mampu melewati celah-celah diantara rimbunnya dedaunan tersebut sehingga suasana didalam hutan menuju curug lumayan temaram. Semakin jauh masuk ke dalam hutan, berarti semakin dekat ke Curug Dago, maka suaranya pun kian terdengar nyaring.

Gmana informasinya? Makanya, ayo Liburan Ke Kotanbandung!

Ciwidey's



Berwisata Menuju Kawah Putih Ciwidey Bandung yang menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Bandung dapat memberikan wisatawan pengalaman yang tidak terlupakan. Lokasi Kawah putih terdapat di Jl. Raya Soreang Ciwidey yang berjarak sekitar 25 km dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.


Akses menuju obyek wisata kawah putih Ciwidey terbilang sangat mudah untuk ditempuh dengan menggunakan berbagai media transportasi, bisa Anda ditempuh menggunakan kendaraan umum maupun menggunakan kendaraan pribadi roda dua atau roda empat.

Terletak di Ciwidey, sekitar 50 KM di selatan Bandung, Kawah Putih Ciwidey adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang paling populer, terutama di kalangan pecinta wisata alam. Kawah Putih Ciwidey, sesuai dengan namanya adalah sebuah kawah vulkanik dengan tanah yang bewarna putih. Warna putih ini karena terdapat kandungan belerang pada tanahnya. Keunikan utama dari kawah putih adalah airnya yang selalu berubah warna.

Banyak jalan untuk sampai ke salah satu tempat wisata di bandung selatan ini. Untuk Anda yang ingin berkunjung dengan menggunakan kendaraan pribadi dapat mengambil rute alternatif untuk menuju obyek wisata kawah putih melalui tol Buah batu – Bojongsoang – Dayeuhkolot – Banjaran Soreang Ciwidey. Secara lebih lengkapnya tentang jalan lain atau alternatif jalan yang dapat Anda pilih untuk menuju ke Kawah Putih Bandung seperti dibawah ini :


Jalan Alternatif ke Kawah Putih.
1. Ke arah selatan di Jalan Terusan Buah Batu menuju Jalan Adhyaksa Raya 400 m
2. Terus ke Jalan Raya Bojongsoang 2,9 km
3. Belok kiri menuju Jalan Raya Dayeuhkolot 700 m
4. Belok sedikit ke kanan menuju Jalan Raya Banjaran 1,1 km
5. Terus ke Jalan Banjaran Raya 3,6 km
6. Belok kanan menuju Jalan Bojong Waru – Bojong Malaka 150 m
7. Belok kiri menuju Jalan Bojong Pulus – Sukasari 1,4 km
8. Terus ke Jalan Kampung Rancaenggang 400 m
9. Terus ke Jalan Kampung Kalapatilu 650 m
10. Belok kiri menuju Jalan Rancatungku 1,1 km
11. Belok kanan menuju Jalan Sukamaju 400 m
12. Belok kiri menuju Jalan Gandasoli 2,0 km
13. Belok kiri menuju Jalan Gandasoli 350 m
14. Belok kanan untuk tetap di Jalan Gandasoli 250 m
15. Belok kanan menuju Jalan Gandasari 800 m
16. Belok sedikit ke kiri menuju Jalan Raya Soreang 3,2 km
17. Belok kanan menuju Jalan Raya Soreang – Ciwidey 3,2 km
18. Terus ke Jalan Raya Ciwidey 9,8 km
19. Belok sedikit ke kiri menuju Jalan Ciwidey – Rancabali 4,2 km
20. Terus ke Jalan Ciwidey – Babakan Jampang 1,0 km
21. Terus ke Jalan Babakan Jampang – Cibuni 4,7 km
22. Belok kiri menuju Jalan Kawah Putih 190 m
23. Belok sedikit ke kanan untuk tetap di Jalan Kawah Putih 5,3 km
Pesnona keindahan alam yang dimiliki oleh Kawah Putih Bandung dapat menarik banyak wisatawan domestik maupun Internasional. Kebanyakan rombongan pariwisata yang berkunjung untuk liburan ke tempat-tempat wisata di ciwidey bandung lebih memilih untuk menggunakan jasa travel. Selain bisa menghemat waktu dan lebih menghemat biaya serta wisatawan tidak perlu lagi merasa pusing-pusing dengan petunjuk jalan untuk menuju lokasi obyek wisata kawah putih ciwidey.
Untuk Anda yang ingin berkunjung kek Kawah Putih dengan menggunakan kendaraan umum, berikut dari yoshiwafa.com jika Anda menggunakan transportasi Angkutan umum, Berikut ini adalah Petunjuk untuk dapat sampai ke obyek wisata kawah Putih Bandung :

Fasilitas di Kawah Putih

Karena telah dikembangkan sebagai kawasan wisata, Kawah Putih mempunyai fasilitas penunjang kenyamanan berwisata yang memadai, yaitu:
  • Area parkir yang luas
  • Mushola
  • Transportasi dari gerbang depan sampai dengan kawah
  • Pusat informasi
  • Restoran dan warung makanan
  • Toilet
Rute Transportasi Umum ke Kawah Putih.
Transportasi menuju wisata kawah putih dengan menggunkan kendaraan umum seperti Bus dapat Anda jadikan pilihan. Banyak Bus antar kota ataupun bus antar Provinsi yang rute perjalanannya menuju kota Bandung.
Dari manapun Anda berasal, rute perjalanan yang pertama kali harus Anda tempuh adalah menuju terminal Leuwi Panjang Bandung.
Kemudian setelah Anda sampai di terminal leuwi panjang bisa dilanjutkan untuk menuju lokasi Kawah Putih dengan menggunakan kendaraan umum dengan rute sebagai berikut :
– Dari Terminal lewi Panjang naik Mini Bus (L300) dengan jurusan Bandung – Ciwidey, dan Anda akan berhenti di terminal Ciwidey.
– Dari Terminal Ciwidey Naik Angkutan Umum (angkot) dengan jurusan Ciwidey – Situ Patenggang, Ciri-ciri yang mencolok dari angkot tersebut adalah berwarna kuning, dan Anda dapat meminta untuk turun di pintu Gerbang Kawah Putih
– Dari Pintu Gerbang Kawah Putih Anda dapat menggunakan angkutan yang telah disediakan oleh pihak pengelola Obyek Wisata Kawah Putih yaitu mobil shuttle.

Harga Tiket Masuk Kawah Putih.
Harga tiket masuk wisata Kawah Putih Ciwidey adalah : Rp. 15.000,- perorang, untuk wisatawan domestik/Lokal. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara akan dikenakan biaya Rp 30.000,-
Dari pintu gerbang Kawah Putih menuju lokasi puncak berjarak sekitar 5 Km, dengan jalan yang menanjak naik ke atas, tentunya tidak mungkin jika harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Untuk dapat sampai dilokasi juga telah disediakan alat transportasi yang dinamakan ontang anting dengan tarif Rp 10.000,- perorang untuk Pulang Pergi sebagai salah satu sarana pendukung pariwisata kawah putih Ciwidey, mobil ini akan siap mengantarkan para pengunjung dari pintu gerbang menuju puncak kawah. Nama dari Ontang Anting diambil dari bahasa sunda yang berarti mondar-mandir.

Biaya Parkir Kendaraan di Kawah Putih.
Tersedia dua area parkir bagi para wisatawan yang berkunjung dengan menggunakan kendaraan pribadi, kedua area parkir tersebut yang 1 terdapat di bawah dekat dengan gerbang masuk dan area parkir atas yang dekat lokasi Kawah Putih.
Tarif Parkir Bawah :
– Kendaraan roda dua / motor  tarifnya sebesar Rp. 5000,-
– Kendaraan roda empat / mobil tarifnya sebesar Rp. 6000,-
Jika kendaraan wisatawan parkir di bawah untuk sampai ke lokasi puncak kawah bisa dilanjutkan dengan menggunakan jasa transportasi ontang-anting dengan tarif seperti yang sudah yoshiwafa.com jelaskan di atas.
Tarif Parkir Atas :
Biaya parkir kendaraan Roda empat / mobil di areal parkir atas adalah Rp. 150.000,-
Biaya di areal parkir atas memang dikenakan tarif yang cukup mahal, namun tentunya wisatawan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk naik ontang-anting, misalnya jika kendaraan travel yang anda gunakan memiliki penumpang 15 orang maka 150.000 dibagi 15 orang hasilnya akan sama dengan 10.000, harga ini akan sama saja dengan biaya yang harus dikeluarkan wisatawan jika menggunakan jasa ontang anting. Bedanya hanya sedikit saja yaitu terletak pada pemakaian bahan bakar minyak.